Popular Post

Archive for Maret 2015

Memburu Warewolf

By : Unknown
Pernah mendengar games warewolf?? Bisa membayangkannya?? Sudah pernah merasakan serunya games ini??
Teringat, games ini pertama kali saya lakukan ketika sedang berada di suatu event "the 3rd jepara work camp", di desa donorojo, jepara, bulan januari 2015 lalu.

Sedikit cerita, yang saya inginkan di sini bukanlah tentang bagaimana sih tata cara permainan ini, tetapi sebuah cerita yang memang benar-benar real dari kehidupan di sekitar saya, yang menurut saya hampir mirip dengan alur warewolf.

Mohon disimak ya.. :D

Suatu pagi di suatu hari yang kebetulan saya lupa harinya, saya hendak masuk kamar kontrakan saya. Saya menghentikan langkah ketika dua orang junior saya berada tepat di depan pintu kamar saya. Mereka ragu-ragu hendak masuk atau tidak. Saya menghampiri mereka dan bertanya ada apakah gerangan yang mengirim mereka berdua. Dan dari situlah mereka kemudian bercerita.

Alkisah, salah seorang junior saya yang tadi, melaporkan bahwa kehilangan seperangkat alat kosmetiknya. Kejadiannya sudah semalam berlalu. Sebagai salah seorang leader kontrakan yang baik dan bertanggung jawab, dan setelah berembug ria dengan para tetua lainnya, diputuskan untuk mengumpulkan seluruh anggota kontrakan.

Nah, singkat cerita berkumpullah kami di ruang tv kontrakan. Satu persatu tetua memberikan nasihatnya dan  kata-kata bermakna ancaman dan peringatan untuk pelaku. Kami yakin, pelaku mestilah salah satu dari kami semua, penghuni kontrakan.
Pertemuan pertama tidak menghasilkan apa-apa. Layaknya seorang detektif, conan wanna be ceritanya, kami para leader-leader asrama meniti dan mencoba meggali cerita ke beberapa penghuni kontrakan. Sedikit demi sedikit, alur cerita mulai tersusun nih dan benang warna warni kisah sudah mulai bisa dirajut. Kalau bisa dibilang, we got a suspect.

Diputuskan untuk menggelar pertemuan yang kedua. Suasana pertemuan yang kedua ini dirasa cukup terang. Hehehe bingung lah milih kata yang pas, mohon dimaklumi.
Sebenarnya apa yang kami katakan di pertemuan kedua ini hampir sama dengan pertemuan pertama. Hanya saja, ancaman yang ditawarkan mungkin cukup membuat mereka berpikir bahwa pelaku harus mengakui kesalahannya kalau tidak ingin terbebani dengan ancaman itu. Beberapa tetua mulai menggerakkan bola mata perlahan-lahan mengamati setiap mimik dan ekpresi wajah berharap menemukan pelaku.

Singkat cerita, keesokan harinya pelaku mengakui kesalahannya. Jujur, inilah the best action darinya. Keren dan super duper cool. Berani mengalahkan egoisme diri dan mencoba kembali ke jalan yang benar. Big applause for you honey. Kami menghargai setiap langkah keberanian dan kejujuranmu.

Nah, pada saat sikon inilah saya berpikir bahwa kejadian ini benar-benar seperti berada dalam sensasi warewolf. Setiap orang mengamati gelagat kawan samping kiri kanan, depan belakang mereka, mencari-cari siapakah serigalanya yang sebenarnya. Mengamati setiap argumen yang diberikan, melihat-lihat celah kebohongan mereka. Dan inilah bagian yang paling seru, karena kita harus memutar balik otak untuk menemukan fakta dan logika bahwa suspect yang kita kunci adalah benar-benar seorang warewolf, bukan rakyat.

Hidup rakyat :)

- Copyright © The Arc Mathematics - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -