Popular Post

Posted by : Unknown Selasa, 10 Februari 2015

Dari kiri : Fitri, Mbah Sopiyah (pasien inventaris RS Kusta Donorojo), Kak Anisa, Kak Desta, Yola

Hallo, ini Fitri menyapa dengan penuh kehangatan dan kerinduan dari Kota Pahlawan, Surabaya. Ini adalah kali pertama bagi saya mengikuti Jepara Work Camp. Banyak yang khas dari work camp ini. Dimulai dari nyanyian jangkrik dan deru ombak pantai yang tak lelah mengiringi segala aktivitas work camp, kondisi semesta yang sering dibilang labil,  hingga tingkah laku nakal dan lucu dari dua sejoli, Sigit dan Piglet yang turut meramaikan situasi di basecamp. Canda tawa para campers dengan khasnya masing-masing juga tak mau kalah menghiasi memori kehidupan ini. Dan yang paling berkesan adalah cerita, pengalaman hidup serta motivasi dari para warga dan pasien di Donorojo yang selalu mengisi kehangatan serta menebarkan cahaya di relung hati yang terdalam ini.

Bisa dikatakan bahwa saya mungkin sedikit terkejut dengan fakta bahwa jarak yang perlu ditempuh untuk sampai ke desa Rehabilitasi dan LIPOSOS dari basecamp adalah cukup melelahkan. Tapi fakta selanjutnya, saya kekurangan alibi untuk bisa mengatakan bahwa perjalanan saya dengan campers lain cukup melelahkan, karena tak sejengkal jalanpun kami lewatkan tanpa kegembiraan bersama dan semangat membara. Ya, semangat untuk belajar bersama dengan OYPMK.

Saya bertemu dengan banyak orang yang menginspirasi di sini. Tak akan cukup segalanya untuk menyebutkan orang-orang hebat ini satu persatu. Yang jelas, mereka bukanlah aktivis ataupun motivator selevel Mario Teguh. Mereka hanya OYPMK Donorojo yang bermodal kesabaran dan semangat dalam menjalani hidup dan segala permasalahannya.

Sejujurnya saja, tidak mudah mendapatkan kesabaran dan semangat kehidupan ini. Banyak cerita dari mereka tentang perjuangan dan perasaan mereka bahwa tidak mudah menjadi penderita kusta. Mau tidak mau, siap tidak siap, banyak stigma buruk dan diskriminasi dalam berbagai bentuk yang akan meluncur kepada mereka. Mulai dari cemoohan, hingga pembatasan hak pada fasilitas umum.  Tidak hanya tetangga ataupun masyarakat sekitar lingkungannya, tetapi sebagian anggota keluarga mereka juga ikut andil dalam hal ini.

Sungguh tidak adil saya rasa, tapi justru inilah yang paling berkesan. Dengan segala keterbatasan mereka, baik dalam hal kondisi fisik dan tubuh, finansial maupun yang lainnya, mereka, para OYPMK Donorojo tetap bertahan hingga saat ini. Bukan harta ataupun kemewahan yang mereka perjuangkan, tetapi kebahagiaan hidup mereka. Bukanlah resep dokter yang menjadi obat sejati mereka, tetapi kebersamaan dan sikap saling merhargailah yang menguatkan mereka. Entah jimat atau ramuan apa yang mereka dapatkan, yang paling menarik adalah semua hal tentang kehidupan mereka sungguh memotivasi diri ini.  Sungguh, semuanya menyadarkan bahwa tidak akan ada kegelapan tanpa cahaya, tidak akan ada premis-premis tanpa konklusi dan tidak akan ada masalah tanpa solusi. Dan pada akhirnya, semua akan indah pada waktunya. Kutemukan lagu-lagu indah itu di sini, di Donorojo bersama mereka, OYPMK.

Terimakasih kawan-kawan campers telah memberikan sentuhan warna baru dalam memori. Terimakasih para warga Donorojo telah memberikan semangat baru dalam hidup. Terimakasih JWC yang telah memberikan pengalaman baru yang berharga ini. Terimakasih Tuhan telah mengatur pertemuan luar biasa ini. Senang rasanya menjadi bagian dari orang-orang yang peduli terhadap sesama. Gembira rasanya bisa saling membantu meletakkan kepahitan hidup dalam tumpukan paling bawah dan menekannya dengan perasaan bahagia dan senyuman.

Eventually, at last I feel so happy to gather the 3rd JWC. I may not be anyone but I’m proud of being a part of these amazing people and stand in line together with them. I may be not good at writing but the most important I think is that I save all those memorable moments in my life and I will recall them from my mind whenever and wherever I miss them. :)
Secuil pesan untuk kalian semua yang mengesankan:

There’s always gonna be another mountain, ingatlah it’s THE CLIMB, hanya pendakian dalam hidup ini. Yakinlah pada lantunan Carrie Underwood bahwa ketika semua hal itu berada dalam genggamanmu dan kamu berhasil melaluinya, everything else seems SO SMALL. Some will win, some will lose, some were born to sing the blues. Meskipun begitu, DON’T STOP BELIEVIN, hold on to the feeling. Tetaplah menjulang menembus awan setinggi SKYSCRAPER Demi Lovato.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © The Arc Mathematics - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -