- Back to Home »
- de lucht forum »
- Amore #2: The 3rd Jepara Work Camp on January 15-27, 2015 at Donorojo, Jepara, Central Java
Posted by : Unknown
Selasa, 10 Februari 2015
Dari kiri : Fitri, Mbah Sopiyah (pasien inventaris RS Kusta Donorojo), Kak Anisa, Kak Desta, Yola
Hallo, ini Fitri menyapa dengan penuh kehangatan dan kerinduan dari
Kota Pahlawan, Surabaya. Ini adalah kali pertama bagi saya mengikuti
Jepara Work Camp. Banyak yang khas dari work camp ini. Dimulai dari
nyanyian jangkrik dan deru ombak pantai yang tak lelah mengiringi segala
aktivitas work camp, kondisi semesta yang sering dibilang labil, hingga
tingkah laku nakal dan lucu dari dua sejoli, Sigit dan Piglet yang
turut meramaikan situasi di basecamp. Canda tawa para campers dengan
khasnya masing-masing juga tak mau kalah menghiasi memori kehidupan ini.
Dan yang paling berkesan adalah cerita, pengalaman hidup serta motivasi
dari para warga dan pasien di Donorojo yang selalu mengisi kehangatan
serta menebarkan cahaya di relung hati yang terdalam ini.
Bisa
dikatakan bahwa saya mungkin sedikit terkejut dengan fakta bahwa jarak
yang perlu ditempuh untuk sampai ke desa Rehabilitasi dan LIPOSOS dari
basecamp adalah cukup melelahkan. Tapi fakta selanjutnya, saya
kekurangan alibi untuk bisa mengatakan bahwa perjalanan saya dengan
campers lain cukup melelahkan, karena tak sejengkal jalanpun kami
lewatkan tanpa kegembiraan bersama dan semangat membara. Ya, semangat
untuk belajar bersama dengan OYPMK.
Saya bertemu dengan
banyak orang yang menginspirasi di sini. Tak akan cukup segalanya untuk
menyebutkan orang-orang hebat ini satu persatu. Yang jelas, mereka
bukanlah aktivis ataupun motivator selevel Mario Teguh. Mereka hanya
OYPMK Donorojo yang bermodal kesabaran dan semangat dalam menjalani
hidup dan segala permasalahannya.
Sejujurnya saja, tidak
mudah mendapatkan kesabaran dan semangat kehidupan ini. Banyak cerita
dari mereka tentang perjuangan dan perasaan mereka bahwa tidak mudah
menjadi penderita kusta. Mau tidak mau, siap tidak siap, banyak stigma
buruk dan diskriminasi dalam berbagai bentuk yang akan meluncur kepada
mereka. Mulai dari cemoohan, hingga pembatasan hak pada fasilitas umum.
Tidak hanya tetangga ataupun masyarakat sekitar lingkungannya, tetapi
sebagian anggota keluarga mereka juga ikut andil dalam hal ini.
Sungguh
tidak adil saya rasa, tapi justru inilah yang paling berkesan. Dengan
segala keterbatasan mereka, baik dalam hal kondisi fisik dan tubuh,
finansial maupun yang lainnya, mereka, para OYPMK Donorojo tetap
bertahan hingga saat ini. Bukan harta ataupun kemewahan yang mereka
perjuangkan, tetapi kebahagiaan hidup mereka. Bukanlah resep dokter yang
menjadi obat sejati mereka, tetapi kebersamaan dan sikap saling
merhargailah yang menguatkan mereka. Entah jimat atau ramuan apa yang
mereka dapatkan, yang paling menarik adalah semua hal tentang kehidupan
mereka sungguh memotivasi diri ini. Sungguh, semuanya menyadarkan bahwa
tidak akan ada kegelapan tanpa cahaya, tidak akan ada premis-premis
tanpa konklusi dan tidak akan ada masalah tanpa solusi. Dan pada
akhirnya, semua akan indah pada waktunya. Kutemukan lagu-lagu indah itu
di sini, di Donorojo bersama mereka, OYPMK.
Terimakasih
kawan-kawan campers telah memberikan sentuhan warna baru dalam memori.
Terimakasih para warga Donorojo telah memberikan semangat baru dalam
hidup. Terimakasih JWC yang telah memberikan pengalaman baru yang
berharga ini. Terimakasih Tuhan telah mengatur pertemuan luar biasa ini.
Senang rasanya menjadi bagian dari orang-orang yang peduli terhadap
sesama. Gembira rasanya bisa saling membantu meletakkan kepahitan hidup
dalam tumpukan paling bawah dan menekannya dengan perasaan bahagia dan
senyuman.
Eventually, at last I feel so happy to gather the 3rd JWC.
I may not be anyone but I’m proud of being a part of these amazing
people and stand in line together with them. I may be not good at
writing but the most important I think is that I save all those
memorable moments in my life and I will recall them from my mind
whenever and wherever I miss them. :)
Secuil pesan untuk kalian semua yang mengesankan:
There’s always gonna be another mountain, ingatlah it’s THE CLIMB, hanya pendakian dalam hidup ini. Yakinlah pada lantunan Carrie Underwood bahwa ketika semua hal itu berada dalam genggamanmu dan kamu berhasil melaluinya, everything else seems SO SMALL. Some will win, some will lose, some were born to sing the blues. Meskipun begitu, DON’T STOP BELIEVIN, hold on to the feeling. Tetaplah menjulang menembus awan setinggi SKYSCRAPER Demi Lovato.