Archive for September 2015
Amore #5.1 : Pure Amerta Buana, Proofing of Harmony
By : Unknown
Bapak
Kirno, Pimpinan Pure Amerta Buana Jombang
Begitulah kalimat penutup beliau ketika memberikan sambutan atas kedatangan
peserta Interfaith Youth Camp 2015 pada Minggu, 20 September 2015.
Kalimat luar biasa, refleksi rasa pasrah dan keikhlasannya dalam beribadah kepada
Tuhan.
Dalam beberapa paragraf selanjutnya, saya akan menceritakan tentang beliau,
secuplik pengetahuan tentang Hindu, tingkah polah dalam masyarakat serta
keharmonisan dalam umat beragama yang heterogen.
Tentang
Bapak Kirno
Cukup singkat namanya, tetapi cukup menginspirasi. Beliau adalah pengurus
atau pimpinan masyarakat Hindu di desa Ngepeh, Jombang. Bapak kelahiran Blitar
ini merupakan salah satu dari sekian agen perdamaian yang tersebar di seluruh
penjuru dunia. Pak Kirno angon suket ijo (berhijrah) ke Jombang dan pada
tahun 1986 mendirikan Pure Amerta Buana di desa tersebut. Ada 3 alasan ajaran
agam yang mendasari hijrah Pak Kirno, yaitu Tatuamasi (pelajaran bahwa
semua orang adalah sama, saya sama dengan kamu), Tri Para Karta (3
perilaku yang membuat sejahtera) dan Tri Hita Karana (3 Penyebab Manusia
Hidup Sejahtera). Menjadi satu-satunya penganut agama Hindu saat itu merupakan
tantangan yang luar biasa. Tetapi kepasrahannya pada Tuhan melancarkan jalannya
hingga beliau dan Hindu tetap damai hidup di tanah Jombang saat ini.
Sejarah
Berdirinya Pure Amerta Buana dan Kerukukan Masyarakat Lintas Agama
Sebagai pembuka, Pak Kirno menyatakan bahwa Hindu di Jawa Timur khususnya
Jombang ini tidak terlepas dari keeksisan Kerajaan Majapahit pada zamannya
dahulu. Tentang Pure Amerta Buana, pure tersebut juga tidak serta merta
didirikan dan ada oleh Bapak Kirno. Terdapat pula cerita teladan yang melatar belakangi
pembangunan pure ini. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa desa Ngepeh memiliki
komposisi masyarakat heterogen dalam hal kepercayaan atau agama. Umat Islam,
Kristen, Katolik, Hindu dan Budha bersatu berkumpul di desa tersebut.
Tahun 1972, dibentuklah suatu forum persaudaraan umat yang kemudian dinamai
Paguyuban Kerukunan Agama Budi Luhur. Ketua paguyuban akan berganti setiap 2
tahun sekali. Paguyuban ini menjadi wadah komunikasi umat beragama, khususnya
dalam dialog karya yang kemudian memunculkan program-program bersama. Program yang
sudah terlaksana diantaranya adalah koperasi simpan pinjam, pemberdayaan usaha
kecil, pemberian santunan kepada anak-anak yang kurang beruntung serta
pemberdayaan petani.
Pada 2004, terbentuk satu seksi paguyuban yang baru yakni seksi komunikasi
dengan program pendirian radio suara Budi Luhur. Radio ini merupakan bentuk
perlawanan masyarakat desa terhadap rencana sweeping. Beruntung, usaha
warga membuahkan hasil yang gemilang. Di samping program formal tersebut,
sebagai wujud kerukunan dan keharmonisan masyarakat di desa Ngepeh, warga non
islam sering ikut melakukan kunjungan selama hari raya Idul Fitri dan mengantar
makanan ke warga lintas agama lainnya. Juga, warga non Hindu ikut
berpartisipasi dalam perayaan Hindu di sana, serta banyak kegiatan kerukunan
yang lainnya.
Desa Ngepeh merupakan satu-satunya desa di Jombang yang tersusun dari
masyarakat dengan banyak latar belakang agama yang berbeda dan tetap harmonis
serta rukun dalam kesehariannya. Keharmonisan desa ini menjadi wujud nyata Bhineka
Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Satu pesan terakhir yang
diamanatkan Bapak Kirno kepada kami, “Pancasila, masukkanlah dia dalam hatimu,
bukan dalam kantong kresek genggamanmu”.
Refleksi
Setelah cukup panjang lebar yang saya ulas di atas, hendaknya marilah kita
semua sejenak memikirkan kembali tentang perbuatan kita yang telah lalu. Sudahkah
kita menghormati mereka yang berbeda dengan kita? Sudahkan kita menyadari bahwa
lebih indah bersatu daripada terpecah belah? Sudahkah kita berpikir bahwa perdamaian
itu tugas kita semua?
So guys, it’s time to be peace agent. Let’s spread out this big spirit
around the world. No more discrimination, Welcome PEACE ^^
[Note]
Ulasan ini
merupakan ringkasan penting dari sambutan Bapak kirno. Bukankah lebih baik jika
catatan ini juga mendapat penyempurnaan dari kalian? Jika
terdapat suatu kesalahan tulisan ataupun informasi, itu adalah murni kelalaian
saya.
So,
please fell free to contact me ya and I’ll correct it.
Nur
Fitriatul Mahrojiyah
Mathematics
Education, 2013
UIN
Sunan Ampel Surabaya
Tag :
de lucht forum,