Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 24 September 2015



- Ketulusan Ada Pada Hati yang Menghadap Tuhan –
Bapak Kirno, Pimpinan Pure Amerta Buana Jombang

Begitulah kalimat penutup beliau ketika memberikan sambutan atas kedatangan peserta Interfaith Youth Camp 2015 pada Minggu, 20 September 2015. Kalimat luar biasa, refleksi rasa pasrah dan keikhlasannya dalam beribadah kepada Tuhan.
Dalam beberapa paragraf selanjutnya, saya akan menceritakan tentang beliau, secuplik pengetahuan tentang Hindu, tingkah polah dalam masyarakat serta keharmonisan dalam umat beragama yang heterogen.
Tentang Bapak Kirno
Cukup singkat namanya, tetapi cukup menginspirasi. Beliau adalah pengurus atau pimpinan masyarakat Hindu di desa Ngepeh, Jombang. Bapak kelahiran Blitar ini merupakan salah satu dari sekian agen perdamaian yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Pak Kirno angon suket ijo (berhijrah) ke Jombang dan pada tahun 1986 mendirikan Pure Amerta Buana di desa tersebut. Ada 3 alasan ajaran agam yang mendasari hijrah Pak Kirno, yaitu Tatuamasi (pelajaran bahwa semua orang adalah sama, saya sama dengan kamu), Tri Para Karta (3 perilaku yang membuat sejahtera) dan Tri Hita Karana (3 Penyebab Manusia Hidup Sejahtera). Menjadi satu-satunya penganut agama Hindu saat itu merupakan tantangan yang luar biasa. Tetapi kepasrahannya pada Tuhan melancarkan jalannya hingga beliau dan Hindu tetap damai hidup di tanah Jombang saat ini.


Sejarah Berdirinya Pure Amerta Buana dan Kerukukan Masyarakat Lintas Agama
Sebagai pembuka, Pak Kirno menyatakan bahwa Hindu di Jawa Timur khususnya Jombang ini tidak terlepas dari keeksisan Kerajaan Majapahit pada zamannya dahulu. Tentang Pure Amerta Buana, pure tersebut juga tidak serta merta didirikan dan ada oleh Bapak Kirno. Terdapat pula cerita teladan yang melatar belakangi pembangunan pure ini. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa desa Ngepeh memiliki komposisi masyarakat heterogen dalam hal kepercayaan atau agama. Umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha bersatu berkumpul di desa tersebut.
Tahun 1972, dibentuklah suatu forum persaudaraan umat yang kemudian dinamai Paguyuban Kerukunan Agama Budi Luhur. Ketua paguyuban akan berganti setiap 2 tahun sekali. Paguyuban ini menjadi wadah komunikasi umat beragama, khususnya dalam dialog karya yang kemudian memunculkan program-program bersama. Program yang sudah terlaksana diantaranya adalah koperasi simpan pinjam, pemberdayaan usaha kecil, pemberian santunan kepada anak-anak yang kurang beruntung serta pemberdayaan petani.
Pada 2004, terbentuk satu seksi paguyuban yang baru yakni seksi komunikasi dengan program pendirian radio suara Budi Luhur. Radio ini merupakan bentuk perlawanan masyarakat desa terhadap rencana sweeping. Beruntung, usaha warga membuahkan hasil yang gemilang. Di samping program formal tersebut, sebagai wujud kerukunan dan keharmonisan masyarakat di desa Ngepeh, warga non islam sering ikut melakukan kunjungan selama hari raya Idul Fitri dan mengantar makanan ke warga lintas agama lainnya. Juga, warga non Hindu ikut berpartisipasi dalam perayaan Hindu di sana, serta banyak kegiatan kerukunan yang lainnya.
Desa Ngepeh merupakan satu-satunya desa di Jombang yang tersusun dari masyarakat dengan banyak latar belakang agama yang berbeda dan tetap harmonis serta rukun dalam kesehariannya. Keharmonisan desa ini menjadi wujud nyata Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Satu pesan terakhir yang diamanatkan Bapak Kirno kepada kami, “Pancasila, masukkanlah dia dalam hatimu, bukan dalam kantong kresek genggamanmu”.

Refleksi
Setelah cukup panjang lebar yang saya ulas di atas, hendaknya marilah kita semua sejenak memikirkan kembali tentang perbuatan kita yang telah lalu. Sudahkah kita menghormati mereka yang berbeda dengan kita? Sudahkan kita menyadari bahwa lebih indah bersatu daripada terpecah belah? Sudahkah kita berpikir bahwa perdamaian itu tugas kita semua?
So guys, it’s time to be peace agent. Let’s spread out this big spirit around the world. No more discrimination, Welcome PEACE ^^

[Note]
Ulasan ini merupakan ringkasan penting dari sambutan Bapak kirno. Bukankah lebih baik jika catatan ini juga mendapat penyempurnaan dari kalian? Jika terdapat suatu kesalahan tulisan ataupun informasi, itu adalah murni kelalaian saya.
So, please fell free to contact me ya and I’ll correct it.


Nur Fitriatul Mahrojiyah
Mathematics Education, 2013
UIN Sunan Ampel Surabaya

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © The Arc Mathematics - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -